Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, March 15, 2009

Cemeti Art House


Cemeti Art House
Connected Traditional and Modern


Rumah Seni Cemeti mulai aktif dalam menyelenggarakan pameran dan mengkomunikasikan karya seniman kontemporer baik dari Indonesia, maupun mancanegara sejak tahun 1988. Dalam acaranya, ditampilkan pula site-spesific, art happening, presentasi, dan diskusi oleh para seniman. Cemeti juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga seni dan budaya lainnya. Sejak tahun 2006, Cemeti membuka program residensi Landing Soon.
selengkapnya tentang Cemeti Art House....

Salah satu keunikan Eko Prawoto adalah menghasilkan desain-desain yang sederhana dan simpel. Desainnya tidak hanya ia implementasikan saat ia mengajar dikelas, tapi pada banyak desain bangunannya. Ia mampu mengolah sesuapu yang sangat sederhana / simpel menjadi suatu karya yang nyaman di mata. Seperti misalnya, hanya dari sebiah bentuk setengah lingkaran, di tangannya itu sudah lebih dari cukup untuk membuat banyak tema karya untuk melengkapi desainnya. “Itu hanya perlu diulang, diubah besarannya, dirotasi, ditumpuk, dibedakan intensitas cahayanya. Main-mainlah dengan bentuk ini. Jangan dibuat tegang, santai saja.” Kira-kira seperti itulah kata-kata yang terlontar dari mulutnya, saat mendapati soerang / sekelompok mahasiswa yang mulai frustasi dengan tugas yang ia berikan. Ini terbukti dari banyak karya mozaik yang ia selesaikan dengan apik.

Konsep yang ditekankan Eko Prawoto dalan merancang Cemiti adalah bagaimana mengubungkan sesuatu yang klasic dengan modern. Dibuatnya atap limasan dalam bangunan ini yang melambangkan gerakan seni yang aksesibel dengan para seniman.
selengkapnya tentang Cemeti

Rumah Seni Cemeti tergolong memiliki rancangan yang cukup unik, yaitu memadukan unsur modern kontemporer dan tradisional. Ini bisa dilihat dari bagian depan Rumah Seni Cemeti yang berbentuk limasan. Adapun bagian dalam adalah ruang pamer yang relatif moderen.
--dikutuip dari harian Kompas, Rabu, 15 Februari 2006—

Penggunaan kaca / bukaan-bukaan dalam bangunan ini, memungkinkan cahaya dapat masuk dengan bebas. Imbasnya adalah banyaknya cahaya yang dapat ditangkap bangunan ini. Jika mau dikaitkan dengan isu Global Warming, ini dapat sebagai peghematan energi. Karena sejak dimulainya operasional Cemeti sampai sore, tidak diperlukannya tambahan cahaya. Hanya lampu-lampu kecil untuk memberi efek pada karya yang sedang dipamerkan.

Keunikan lain yang di miliki Eko Prawoto adalah kekayaan desain seperti mozaik, besi, dan mengekspos bahan bahan alam, seperti kayu dan bambu. Salah satu yang ikut diterapkan Eko Prawoto saat mendesain Cemeti.
baca selengkapnya

Seperti yang diekspos oleh oleh Eko Prawoto pada umpak. Kombinasi antara kolom kayu, yang kemudian ditahan besi baja, dan diteruskan kepada pondasi beton. Selain tetap mempertahankan kekuatannya (karena meneruskan beban struktur ketanah) juga menambah unsur estetika.
Memotifkan dinding dengan beberapa mozaik juga ikut mewarnai interior rumah seni ini.


Cemeti Art House
41, D.I. Panjaitan Street, Jogjakarta 55143, Indonesia
Telp./Fax.: +62 274 371015
Mobile: +62 8122733564
Open: 09.00 a.m. - 05.00 p.m., except Sunday, Monday

0 comments:

Post a Comment